Judul buku : Memoar
Romantika Probosutedjo : Saya dan Mas Harto
No.
ISBN
|
: 9789792257502
|
Penulis
|
|
Penerbit
|
|
Tanggal
terbit
|
: Juni
- 2010
|
Jumlah
Halaman
|
: 684
|
Berat
Buku
|
: -
|
Jenis
Cover
|
: Soft
Cover
|
Dimensi(L
x P)
|
: -
|
Kategori
|
: Memoar
|
Teks Bahasa
|
: Indonesia ·
|
Sudah banyak buku yang mengisahkan mengenai bapak pembangunan Republik
Indonesia, Soeharto. Banyak cara mengisahkannya, baik positif ataupun negatif.
Pada tahun 2010, buku berupa memoar ini terbit, ikut menambah tulisan tentang
sang Smiling General. Buku ini diluncurkan oleh adik dari Soeharto,
Probosutedjo.
Buku ini mengisahkan cerita keseharian Bapak Soeharto dari sudut pandang
sang adik tercinta. Menurutnya, Soeharto adalah sosok tenang, pendiam, berhati
peka dan pandai mengendalikan emosinya. Senyuman selalu terlihat di wajahnya
dalam kondisi apapun itu. Berdasarkan perspektif sang adik, hanya orang-orang
terdekat Soeharto yang bisa memahami dan mengerti perasaannya. Memang,
Probosutedjo bukan adik kandung dari Soeharto, namun, tetap, kekaguman akan sosok
sang kakak tak pernah pernah berkurang di hatinya.
Runutan kisah semenjak kecil Soeharto, hingga pada penghujungnya, ketika ia
bukan lagi sang penguasa negeri dituturkan dengan apik seperti memutar kembali
rekaman sejarah. Cerita-cerita tentang Soeharto kecil yang senang bermain di
alam bersama sang kakek adalah salah satunya. Probosutedjo menuliskan betapa ia
senang mendengar cerita si kakak yang dianggapnya pasti begitu menggemaskan di
masa kecilnya.
Kisah mengenai fase-fase penting dalam kehidupan berpolitik Soeharto, yakni
; G30SPKI dan Supersemar ikut diceritakan dengan detail sehingga membentuk satu
bab tersendiri. Disitu, Probosutedjo benar menegaskan bahwa kejadian tersebut
memang benar adanya.
Pasca lengsernya Soeharto, adalah salah satu bagian menarik dari buku yang
mesti kita baca. Tidak banyak buku yang bercerita yang mengenai kehidupan
Soeharto pasca lengser. Semua itu ia Probosutedjo ceritakan berdasarkan
hubungannya dengan sang kakak.
“"Mas Harto pasca lengser adalah seorang
mantan pemimpin negara yang sangat kesepian. Walau masih ada sejumlah mantan
anak buahnya yang sangat setia dan tetap menghormatinya, namun ia telah
kehilangan banyak teman berdiskusi. Masa-masa setelah lengser juga identik
dengan "pengucilan". Walau tidak ekstrem, saya merasakan
perubahan-perubahan sikap yang tampak nyata dari orang-orang yang dulu dekat
dengan Mas Harto, dan dekat pula dengan saya. Orang menjadi tidak terlalu
respek kepada kami. Dengan mudah sosok-sosok yang semula akrab kemudian menjadi
pihak yang sangat jauh dari kami. Mas Harto dan saya bisa menelan itu semua
dengan lapang dada. Anak-anak Mas Harto juga cukup dewasa menyikapi ini".”, begitu kutipnya.
Pada penghujung buku,
dikisahkan memoir antaranya dengan sang kakak yang begitu mencintai negeri ini
terlepas apapun yang telah terjadi.
Kelebihan: Buku ini dikisahkan berdasarkan sudut pandang salah satu orang terdekat Soeharto sehingga kita bisa melihat sisi lain dari sosok pemimpin besar yang ternyata memiliki banyak sikap yang dapat kita tiru sehari-harinya.
Kekurangan : Dikarenakan dikisahkan menurut sudut pandang orang yang dekat dengan Bapak Harto, maka buku ini cenderung bersikap subjektif.
Kekurangan : Dikarenakan dikisahkan menurut sudut pandang orang yang dekat dengan Bapak Harto, maka buku ini cenderung bersikap subjektif.