Thursday, August 27, 2015

Diplomasi dan Konfrontasi ; Kelebihan dan Kekurangan?



Setelah perjuangan panjang Bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, akhirnya, pada tanggal 17 Agustus proklamasi pun tercetuskan dan resmilah berdiri Negara Indonesia. Namun, meski kita telah memproklamasikan kemerdekaan Negara kita, ternyata tetap ada pihak yang tidak menginginkan kemerdekaan Indonesia dan berusaha merebut negara ini kembali ke tangan mereka. Banyak upaya yang dilakukan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, misalnya, dengan cara perundingan, perjanjian maupun serangan militer. Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini dibagi kedalam dua bentuk, yakni; diplomasi dan konfontasi. Keduanya memiliki kelebihan dan kekuranngan, yaitu ;

Diplomasi
Kelebihan
Kekurangan
-          Menyelesaikan masalah secara damai
-          Banyak terjadi pelanggaran atas keputusan yang telah disepakati
-          Tidak memakan korban jiwa
-          Memakan banyak waktu

-          Tidak efisien

-          Banyak kasus menunjukkan masalah tidak selesai secara ‘tuntas’

Konfrontasi
Kelebihan
Kekurangan
-          Menambah semangat juang para pejuang
-          Memperburuk hubungan kedua negara
-          Menumbuhkan rasa cinta tanah air
-          Memakan banyak korban jiwa
-          Menyelesaikan masalah secara ‘tuntas’
-          Memicu perang yang lebih besar
-          Lebih efisien

Friday, August 21, 2015

Mengapa pada Perjanjian Renville, Belanda diwakili oleh Orang Indonesia?



Pada perjanjian Renville, Belanda diwakili oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo yang notabene adalah orang Indonesia. Mengapa demikian?





 Abdulkadir Wijoyoatmojo memiliki kedekatan terhadap Belanda. Ia menjalani pendidikan semasa kuliah di Negeri Kincir Angin tersebut. Selain itu, kedekatannya dengan pihak Belanda juga begitu nyata, mengingat pangkatnya sebagai kolonel KNIL dan kepala NICA. Selain itu, beberapa opini juga berpendapat, penggunaan Abdulkadir sebagai delegasi merupakan salah satu taktik Belanda untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia masih berada dibawah genggaman Belanda dan membingungkan pihak Indonesia mengenai siapa lawan dan kawan. 

 

source : 

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121006203946AA5Sjhh

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110429050813AAUfzzZ

Wednesday, August 19, 2015

Nama Tokoh Nasional yang Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri



Sudah menjadi hal yang umum bagi rakyat Indonesia untuk menemukan jalan dengan penamaan menggunakan nama pahlawan nasional. Hal ini merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa dan usaha mereka terhadap Indonesia. Namun, ternyata, selain di Indonesia, ternyata ada beberapa negara yang menggunakan nama pahlawan nasional Indonesia sebagai nama jalan. Negara apa saja? Apa nama jalannya? Check it here!


1.       Ahmed Sokarno, St – Mesir
Hubungan antara Mesir dan Indonesia sudah terjalin dengan baik sejak lama. Bahkan, hubungan baik ini sampai tercetus pada Konferensi Asia Afrika di Bandung. Salah satu presiden Indonesia, Bapak Ir. Soekarno, begitu terkenal di Mesir. Oleh masyarakat di sana, nama Ir.Soekarno dikenal dengan nama Ahmed Soekarno.

2.    Mohammed Hatta Straat – Harleem, Belanda
Kita bisa melihat sebuah pemandangan unik di salah satu jalan di Kota Harleem. Di sana terdapat sebuah papan nama jalan yang bertuliskan Mohammed Hatta Straat.  Bung Hatta tercatat pernah menimba ilmu di negeri kincir angin. Sebagai salah satu tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah belajar di Belanda, maka pemerintah Belanda melalui walikota RH Claudius mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Harleem Belanda.


3.    R.A Kartini Straat – Amsterdam, Belanda
Di kawasan Amsterdam Zuidoost, kita dapat menemukan jalan dengan nama R.A Kartini Straat. Selain di Amsterdam, nama Kartini pun dapat kita temukan di Harleem dan Utrech. Nama R A Kartini dipakai untuk menghormati perjuangan beliau karena telah membela hak-hak perempuan.


4.      Rue Soekarno – Maroko
Ternyata, selain di Mesir, jalan dengan penamaan atas presiden pertama Republik Indonesia ini dapat pula kita temukan di Maroko. Jalan ini pertama kali diperkenalkan pada masyarakat pada 2 Mei 1960. Hal menarik mengenai jalan ini adalah, jalan ini diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno. 


5.      Sjahrir Straat – Leiden, Belanda
Seperti Moh. Hatta, Sutan Syahrir juga pernah menuntut ilmu di Belanda, tepatnya di Fakultas Hukum Universitas Belanda. Beliau kemudian pindah dan melanjutkan kuliahnya di Leiden School of Indology. Semenjak kuliah di sana, Sutan Syahrir menjadi dekat dengan para aktivis politik yang berdomisili di Leiden. Namanya pun diabadikan sebagai salah satu jalan.

6.    Irwan Soejono Straat – Amsterdam, Belanda
Untuk kebanyakan masyarakat Indonesia sendiri, nama ini masih terdengar tidak begitu familier. Beliau bukan seorang pahlawan nasional. Beliau adalah anak dari Raden Ario Adipati Soejono, salah satu menteri pertama Indonesia. Bagi orang Belanda, Irawan tak lain adalah pemuda Indonesia yang gagah berani. Irawan terbunuh pasukan SS Nazi Jerman yang ketika itu sedang menguasai Belanda. Sekarang namanya diabadikan sebagai nama jalan di kota Amsterdam.


source :
www.liveberita.com › Dunia › Unik 
travelingyuk.com/nama-jalan 
ayointer.net › Info

Friday, August 14, 2015

Rumusan Pancasila Siapa yang Paling Mirip?

Seperti kita ketahui, proses perumusan dasar negara Indonesia melalui banyak hal dan lika-liku. Pancasila kita memiliki tiga rumusan yang disampaikan oleh tiga tokoh, yakni ; Moh. Yamin, Soekarno dan Soepomo.

Berikut, adalah rumusan pancasila versi para tokoh :

Moh. Yamin 

Lisan :

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri ke-Tuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Tertulis :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Soekarno

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme,-atau peri-kemanusiaan
  3. Mufakat,-atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan

Soepomo

  1. Persatuan Indonesia
  2. Ketuhanan Yang Maha Esa
  3. Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
  4. Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
  5. Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya

Menurut saya, rumusan tokoh yang paling mendekati dengan Pancasila yang sekarang adalah rumusan Pancasila versi tertulis milik M.Yamin. Tampak hanya sedikit perbedaan dalam tiap sila-silanya.


source : https://id.wikipedia.org/wiki/Rumusan-rumusan_Pancasila
 


Mengapa Bendera Indonesia Berwarna Merah Putih?

Sejarah mengatakan, warna merah putih telah diagung-agungkan oleh masyarakat Nusantara dahulu bahkan sebelum agama seperti Hindu, Buddha, Islam dan Kristen ada. Seperti yang kita ketahui, masyarakat dahulu tidak mengenal Tuhan seperti cara kita sekarang. Mereka menyembah bulan dan matahari. Menurut mereka, Matahari, siang, itu diwujudkan dalam warna merah, sedangkan cahaya bulan yang putih redup diwujudkan dalam warna putih.

Selain hal tersebut, manusia lama-lama mengenali alam lebih jauh. Mereka mempelajari bahwa, sumber pakan, kehidupan mereka, yakni, hewan dan tumbuhan memiliki darah. Hewan memiliki darah yang berwarna merah dan tumbuhan memiliki getah yang berwarna putih.

Di masa-masa selanjutnya, manusia mengerti bagaimana mereka tercipta. Mereka mewujudkan perempuan sebagai merah, dan laki-laki sebagai putih. Semenjak itu, masyarakat Indonesia secara turun-temurun terus mengagung-agungkan warna merah putih. Diketahui bahwa, kerajaan besar seperti Singasari dan Majapahit pernah mengibarkan bendera merah putih. Pada masa pergerakan nasional hingga kemerdekaan pun, rasa cinta bangsa Indonesia terbukti dengan menjadikan merah putih sebagai warna bendera bangsa yang terus berkibar hingga sekarang.


source : http://ceritasangblogger.blogspot.com/2011/01/alasan-mengapa-bendera-indonesia.html

Organisasi Semi-Militer Pada Zaman Pendudukan Jepang

Pada zaman pendudukan Jepang, masuk banyak hal mengenai militer ke Indonesia. Organisasi berbau militer pun ikut didirikan. Jumlahnya pun banyak. Organisasi-organisasi tersebut dapat dibagi dua, yakni, organisasi militer dan semi-militer. Pada posting-an kali ini, akan ditampilkan nama-nama organisasi semi militer yang pernah Jepang dirikan di Indonesia.

1. Heiho (Prajurit pembantu perang)

Organisasi ini didirikan pada April 1943. Terdiri dari pemuda berusia 18-25 tahun. Merupakan prajurit yang membantu angkatan perang dan termasuk dalam ketentaraan Jepang. Heiho juga dikirim ke luar negeri  untuk membantu Jepang memerangi sekutu.

2. Seinendan (Barisan Pemuda)

Seinendan dibentuk pada 29 April 1943. Anggotanya adalah pemuda dengan rentang usia antara 14-22 tahun. Para pemuda di organisasi ini dilatih untuk menyerang dan bertahan meskipun motif sebenarnya Jepang dengan mendirikan organisasi ini adalah mendapat tenaga kerja tambahan.

3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

Seperti Seinendan, organisasi ini juga didirikan pada tanggal 29 April 1943. Terdiri dari pemuda dengan usia antara 22-25 tahun. Tugas mereka adalah untuk membantu polisi mengadakan pengamanan, pengawasan dan penjagaan pada masyarakat.

4. Fujinkai (Barisan Wanita)

Anggota dari organisasi ini adalah wanita yang berusia 19 tahun ke atas. Didirikan pada Agustus 1943. Tugas utamanya adalah membantu pertahanan dengan mengumpulkan dana.

5. Syuisyintai (Barisan Pelopor)

Organisasi ini dibentuk pada hasil sidang ketiga Cuo Sang In. Banyak tokoh yang menjadi anggota organisasi ini. Dibentuk pada Agustus 1944, organisasi ini dimanfaatkan para pejuang sebagai media untuk mencapai kemerdekaan.

6. Hizbullah

Berdiri pada Agustus 1944, organisasi ini didirikan oleh sukarelawan pemuda Islam. Organisasi ini memiliki tugas pokok, yaitu ;

  • Sebagai tentara cadangan dengan tugas dan program, antara lain : melatih diri, jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya.; membantu tentara Dai Nippon; menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh; menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
  • Sebagai pemuda Islam dengan tugas dan program, antara lain : menyiarkan agama Islam, memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama Islam, dan membela agama dan umat Islam Indonesia.


source : http://handikap60.blogspot.com/2013/01/organisasi-militer-dan-semi-militer_27.html
              http://www.gurusejarah.com/2015/01/organisasi-organisasi-semi-militer.html

Mencoba Membuat Naskah Proklamasi Sendiri ; Susah duh



       

        Um oke, halo! Beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman saya dapat tugas buat pelajaran Sejarah Indonesia. Kami sedang membahas bab pendudukan Jepang di Indonesia. Kebetulan nih pembahasan kami sudah menyentuh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Seru ‘kan?
        Nah, terus apa hubungannya dengan tugas? Jadi, waktu lagi ngebahas teks proklamasi, tau-tau aja kami dibagi jadi beberapa kelompok. Tugasnya apa? Membuat naskah proklamasi versi sendiri. Kami diposisikan sebagai para tokoh yang akan melakukan deklarasi kemerdekaan dan mesti merancang sebuah naskah yang akan dibacakan pada hari kemerdekaan dalam waktu sekitar lima puluh menit.
       ‘ Susah gak? ‘ bangeeetttt. Ternyata memilih kata yang pas dan bermakna itu bener bener sulit! Kami harus searching melihat contoh-contoh teks deklarasi kemerdekaan negara lain dan berkutat dengan KBBI online  untuk menemukan kalimat yang pas pada teks proklamasi versi sendiri ini. Setelah sibuk selama beberapa saat, akhirnya, kami berhasil menyusun sebuah teks. Gini nih isinya,




                                              DEKLARASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan demi menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, maka kami, atas nama Bangsa Indonesia dengan ini mendeklarasikan kemerdekaannya.
   Oleh karena itu, Bangsa Indonesia kini resmi terbebas dari segala bentuk penjajaha  dan kekuasaan asing.
    Adapun hal-hal mengenai pengalihan kekuasaan akan diatur oleh badan yang berwenang dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
                                                                                                                                               


                                                                                                                    Jakarta, 17 Agustus 1945

                                                                                          Menyuarakan cita-cita Bangsa Indonesia,

                                                                                                                                   

                                                                                                                                Soekarno-Hatta

Gak hanya sekedar bikin. Kamipun harus membacakan teks tersebut di depan kelas. Gugup lho. Serius.

Sekarang, mari coba kita bandingkan teks tersebut dengan naskah otentik proklamasi kita,




Duh, beda banget ya? Betapa hebatnya para tokoh perumus proklamasi yang dahulu. Dengan isi yang singkat dan penuh makna, mereka membawa perubahan besar terhadap nasib bangsa ini. Sudah sepantasnya kita belajar lebih banyak dari sejarah mereka.