Um oke, halo! Beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman
saya dapat tugas buat pelajaran Sejarah Indonesia. Kami sedang membahas
bab pendudukan Jepang di Indonesia. Kebetulan nih pembahasan kami sudah
menyentuh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Seru ‘kan?
Nah, terus apa hubungannya dengan
tugas? Jadi, waktu lagi ngebahas teks proklamasi, tau-tau aja
kami dibagi jadi beberapa kelompok. Tugasnya apa? Membuat naskah proklamasi
versi sendiri. Kami diposisikan sebagai para tokoh yang akan melakukan
deklarasi kemerdekaan dan mesti merancang sebuah naskah yang akan
dibacakan pada hari kemerdekaan dalam waktu sekitar lima puluh menit.
‘ Susah gak? ‘ bangeeetttt.
Ternyata memilih kata yang pas dan bermakna itu bener bener sulit!
Kami harus searching melihat contoh-contoh teks deklarasi
kemerdekaan negara lain dan berkutat dengan KBBI online untuk menemukan kalimat yang pas pada teks
proklamasi versi sendiri ini. Setelah sibuk selama beberapa saat, akhirnya,
kami berhasil menyusun sebuah teks. Gini nih isinya,
“ DEKLARASI
KEMERDEKAAN INDONESIA
Dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan demi menjunjung
tinggi rasa kemanusiaan, maka kami, atas nama Bangsa Indonesia dengan ini
mendeklarasikan kemerdekaannya.
Oleh karena itu, Bangsa Indonesia kini resmi
terbebas dari segala bentuk penjajaha
dan kekuasaan asing.
Adapun hal-hal mengenai pengalihan
kekuasaan akan diatur oleh badan yang berwenang dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya.
Jakarta,
17 Agustus 1945
Menyuarakan
cita-cita Bangsa Indonesia,
Soekarno-Hatta”
Gak hanya sekedar bikin. Kamipun harus membacakan
teks tersebut di depan kelas. Gugup lho. Serius.
Sekarang, mari coba kita bandingkan teks tersebut dengan naskah
otentik proklamasi kita,
Duh, beda banget ya? Betapa hebatnya para tokoh perumus
proklamasi yang dahulu. Dengan isi yang singkat dan penuh makna, mereka membawa
perubahan besar terhadap nasib bangsa ini. Sudah sepantasnya kita belajar lebih
banyak dari sejarah mereka.
No comments:
Post a Comment