“ Jika Anda berada di masa lalu, pada masa
pergerakan nasional, organisasi apa yang akan Anda ikuti?”
Pertanyaan itu terlontar oleh
guru saya ketika kami sedang me-review materi Pergerakan Nasional.
Pikiran saya dibawa kembali ke masa lalu membayangkan para tokoh hebat yang
memperjuangkan kemerdekaan dengan gerilya lewat organisasi yang membuat diri
mereka dalam resiko besar atas pembuangan ke daerah terpencil, dipenjara atau
bahkan dihabisi.
Sebelum melontarkan pertanyaan tersebut, guru
saya sempat menanyakan opini kami masing-masing mengenai karakteristik berjuang
kami apabila kami berada pada masa tersebut. Saat itu, kebanyakan teman saya
menjawab pendidikan. Yah.... Saya
sendiri sih sejujurnya bingung ya mau jawab apa. Mungkin nyali
saya sebelum sempat berjuang akan ciut terlebih dahulu. Bayangin aja para
tokoh yang bergerilya dengan bersikap non-kooperatif (Soekarno misalnya)
kebanyakan dibuang ke daerah asing nan terpencil yang jelas gak bakal mau dikunjungi
oleh yah kebanyakan dari kita sebagai generasi muda yang sudah terbiasa oleh
kenyamanan fasilitas yang kita nikmati sekarang ini. Gausah ambil contoh
jauh-jauh. Saya misalnya, berkunjung beberapa hari ke daerah tersebut aja, beh!
Ogah banget, apalagi mesti dibuang untuk kurun waktu yang jelas tidak
singkat demi menekan tekad supaya kita tetap menyerah memperjuangkan hal besar
demi negara, yang benar saja? Syukurnya, Indonesia tidak punya pejuang
semacam saya di masa itu.___. Duh T__T
sedih juga sih saya baca statement saya tadi itu. Tapi, okelah, di sisi lain pada hati
saya /bahasanya xD/, jelas dong,
saya tetap punya tekad untuk berjuang!
Berdasarkan tekad saya ini,
saya merancang jawaban atas pertanyaan guru saya kemudian dengan pedenya menjawab;
moderat. Tapi, setelah saya pikir ulang lagi, ‘Daripada setengah-setengah mendingan
langsung non-kooperatif aja kali’. Nah, pada detik itu juga
karakteristik berjuang saya langsung ‘semena-mena
berganti’.____. Labil? Eits, tapi
saya bukan abg labil kok!xD
Berbekal karakteristik
berjuang saya yang err... sudah saya putuskan sendiri, saya berusaha
memikirkan jawaban atas pertanyaan kedua guru saya ini.
“Organisasi apa kira-kira ya,
yang akan saya masuki?”
Imajinasi saya kembali melayang diantara nama
organisasi besar yang telah berperan sedemikian rupa mewujudkan mimpi para
pendahulu atas Indonesia yang merdeka, bebas dari kungkungan para penjajah yang
terlalu lama berdiam di atas tanah yang jelas bukan hak mereka.
Setelah berpikir sekian waktu,
akhirnya pilihan saya jatuh pada Partai Nasional Indonesia yang biasa dikenal dengan nama PNI.
Kenapa PNI? Kalau kalian bertanya seperti itu, uh, sedikit
bingung juga sih mau jawab gimana. Salah satu alasan saya memilih
organisasi tersebut sebenarnya cukup sederhana juga sih. Ketebak gak
kira-kira di pikiran kalian? Um oke, daripada kelamaan mikir mendingan saya
kasih tau aja ya, jawabannya!
Yep! Karena saya mengagumi sosok Soekarno.
Bagi saya, Soekarno adalah sosok yang luar biasa hebat. Keberaniannya dalam
menentang penjajah dan pihak yang tidak disukai, kehebatannya dalam memberikan
pidato-pidato hebat yang menggugah semangat, beh, jelas sangat
mengagumkan! Sebelum saya belajar sejarah secara terperinci, saya sudah
menganggap Soekarno sebagai sosok yang amat luar biasa namun setelah
belajar Sejarah Indonesia dengan lebih detail, rasanya makin amazed saja.
Selain itu,
PNI adalah partai politik tertua di Indonesia, kan, keren kalau misalnya
saya bisa bergabung di dalam sebuah partai yang menjadi pelopor gerakan-gerakan
hebat di Indonesia. PNI yang dikenal tidak kooperatif dan tidak takut terhadap
kaum penjajah juga menambah ketertarikan saya. Meski tokoh yang ada di dalamnya
bolak-balik dibuang ke daerah terpencil ntah dimana itu, semangat mereka
tidak tergoyahkan. Yang ada, justru kobaran semangat yang berkali kali lipat
untuk tetap berjuang melawan ketidakadilan. Oleh karena itu, apabila saya hidup
di masa lalu, saya akan memilih untuk masuk PNI.
p.s : Alasannya lucu ya?._.
No comments:
Post a Comment