Wednesday, May 13, 2015

Jika



“ Jika Anda berada di masa lalu, pada masa pergerakan nasional, organisasi apa yang akan Anda ikuti?”

Pertanyaan itu terlontar oleh guru saya ketika kami sedang me-review materi Pergerakan Nasional. Pikiran saya dibawa kembali ke masa lalu membayangkan para tokoh hebat yang memperjuangkan kemerdekaan dengan gerilya lewat organisasi yang membuat diri mereka dalam resiko besar atas pembuangan ke daerah terpencil, dipenjara atau bahkan dihabisi.
 Sebelum melontarkan pertanyaan tersebut, guru saya sempat menanyakan opini kami masing-masing mengenai karakteristik berjuang kami apabila kami berada pada masa tersebut. Saat itu, kebanyakan teman saya menjawab pendidikan.  Yah.... Saya sendiri sih sejujurnya bingung ya mau jawab apa. Mungkin nyali saya sebelum sempat berjuang akan ciut terlebih dahulu. Bayangin aja para tokoh yang bergerilya dengan bersikap non-kooperatif (Soekarno misalnya) kebanyakan dibuang ke daerah asing nan terpencil yang jelas gak bakal mau dikunjungi oleh yah kebanyakan dari kita sebagai generasi muda yang sudah terbiasa oleh kenyamanan fasilitas yang kita nikmati sekarang ini. Gausah ambil contoh jauh-jauh. Saya misalnya, berkunjung beberapa hari ke daerah tersebut aja, beh! Ogah banget, apalagi mesti dibuang untuk kurun waktu yang jelas tidak singkat demi menekan tekad supaya kita tetap menyerah memperjuangkan hal besar demi negara, yang benar saja?  Syukurnya, Indonesia tidak punya pejuang semacam saya di masa itu.___.    Duh T__T sedih juga sih saya baca statement saya tadi itu.  Tapi, okelah, di sisi lain pada hati saya /bahasanya xD/,  jelas dong, saya tetap punya tekad untuk berjuang! 
Berdasarkan tekad saya ini, saya merancang jawaban atas pertanyaan guru saya kemudian dengan pedenya menjawab; moderat. Tapi, setelah saya pikir ulang lagi, ‘Daripada setengah-setengah mendingan langsung non-kooperatif aja kali’. Nah, pada detik itu juga karakteristik berjuang saya langsung  semena-mena berganti’.____.  Labil? Eits, tapi saya bukan abg labil kok!xD
Berbekal karakteristik berjuang saya yang err... sudah saya putuskan sendiri, saya berusaha memikirkan jawaban atas pertanyaan kedua guru saya ini.
“Organisasi apa kira-kira ya, yang akan saya masuki?”
Imajinasi saya kembali melayang diantara nama organisasi besar yang telah berperan sedemikian rupa mewujudkan mimpi para pendahulu atas Indonesia yang merdeka, bebas dari kungkungan para penjajah yang terlalu lama berdiam di atas tanah yang jelas bukan hak mereka.
Setelah berpikir sekian waktu, akhirnya pilihan saya jatuh pada Partai Nasional Indonesia yang biasa dikenal dengan nama PNI.
Kenapa PNI? Kalau kalian bertanya seperti itu, uh, sedikit bingung juga sih mau jawab gimana. Salah satu alasan saya memilih organisasi tersebut sebenarnya cukup sederhana juga sih. Ketebak gak kira-kira di pikiran kalian? Um oke, daripada kelamaan mikir mendingan saya kasih tau aja ya, jawabannya!
Yep! Karena saya mengagumi sosok Soekarno. Bagi saya, Soekarno adalah sosok yang luar biasa hebat. Keberaniannya dalam menentang penjajah dan pihak yang tidak disukai, kehebatannya dalam memberikan pidato-pidato hebat yang menggugah semangat, beh, jelas sangat mengagumkan! Sebelum saya belajar sejarah secara terperinci, saya sudah menganggap Soekarno sebagai sosok yang amat luar biasa namun setelah belajar Sejarah Indonesia dengan lebih detail, rasanya makin amazed saja.
Selain itu, PNI adalah partai politik tertua di Indonesia, kan, keren kalau misalnya saya bisa bergabung di dalam sebuah partai yang menjadi pelopor gerakan-gerakan hebat di Indonesia. PNI yang dikenal tidak kooperatif dan tidak takut terhadap kaum penjajah juga menambah ketertarikan saya. Meski tokoh yang ada di dalamnya bolak-balik dibuang ke daerah terpencil ntah dimana itu, semangat mereka tidak tergoyahkan. Yang ada, justru kobaran semangat yang berkali kali lipat untuk tetap berjuang melawan ketidakadilan. Oleh karena itu, apabila saya hidup di masa lalu, saya akan memilih untuk masuk PNI.  

p.s : Alasannya lucu ya?._.

No comments:

Post a Comment